Sunday, February 04, 2007

Monster nyamuk DBD


Kalau ada yang tanya lebih takut mana digigit kucing dibanding digigit nyamuk..?? jawabnya bisa beragam.
Tapi kalau diperjelas lagi nyamuk aedes aegepty sang pembawa virus DBD, sudah pasti jawabannya kompak....
Tentu saja kalau tidak ada pilihan "nggak digigit kedua-duanya", maka menghindari digigit sang aedes lebih menjadi pilihan bijaksana.
Tak hanya dikota besar, di Probolinggo pun penyakit demam berdarah ini mulai mewabah, dan menurut laporan pak Bupati yang susah payah mau datang di Perumahan kami guna mencanangkan gerakan Fogging sebagai salah satu upaya pemutusan siklus nyamuk, bahwa diwilayahnya sudah ada 36 pasien positif DBD, dan satu diantaranya adalah Ananda Putri, tetangga kami yang juga anak dari ketua RT.
Wah mudah-mudahan hal ini tidak semakin berkembang, dan semua pasien dapat segera sembuh dari sakitnya.
Tapi kalau dilihat-lihat, contoh kasus yang menimpa tetanggaku ini, upaya fogging yang dilakukan di radius 200 meter dari rumah penderita sepertinya kurang tepat sasaran.
Lha katanya, si "Aedes" beraksi ketika siang hari antara jam 9-12, padahal pada jam tersebut sang pasien sedang berada di sekolah mulai Senin - Sabtu, bahkan Minggu-pun masih disibukkan dengan kegiatan extra.
Jadi kemungkinan besar, si Putri, tertular virus Flavivirus, saat berada di sekolah.
Tak tahulah daku, mungkin pak dokter sandi lebih paham akan hal itu, tak tunggu advice-nya ya pak Dokter.
Tapi yang pasti, "seremoni" fogging kali ini, agak diluar kebiasaan, maklum lingkungan perumahan kami jadi ramai sekali, meskipun saat itu hari kerja, karena para Pejabat mulai dari pak RT/RW, Kepala Desa, Camat, petugas Puskesmas, Satpol PP, Polisi, Tentara dan lain sebagainya berkumpul.
Dan tak lupa juga wartawan dari koran dan tivi tak mau ketinggalan, sampai-2 ketika pak bupati memeriksa jentik nyamuk di kamar mandipun, para wartawan harus berebut cari posisi yang "strategis" buat menjepretkan kamera digital-nya.
Bisa dibayangkan, rumah pak RT yang RSS (rumah sangat strategis) seperti rumah kami juga, jadi penuh sesak, dengan para manusia ber"kamera" dan asap fogging yang masih belum sepenuhnya menguap.


0 comments: