Perjalan Lebaran 1429H

Sebetulnya kegiatan lebaran selalu sama, namun disetiap kesempatan dan setiap tahun, tentu saja ada momen peristiwa dan kejadian yang berbeda.

Tak terkecuali tahun ini, dimana untuk pertama kalinya momen Idul Fitri dirasakan di kota Jember.

Biasanya, kalau pas giliran Idul Fitri ke keluarga Banyuwangi selalu dilaksanakan di Kalibaru.

Maklum, di kalibaru ibu sudah tinggal sendirian, sehingga memilih menetap di Jember mendekati si Bungsu Evi yang sudah berkeluarga.

Sholat pun dilaksanakan di Masjid Agung Jember, namun karena kesiangan, akhirnya dapat shaft di depan Penjara, bahkan untuk yang putri dapatnya malah disisi timur Alun-alun.

Setelah sholat Ied dilanjutkan dengan saling memaafkan diantara seluruh anggota keluarga, dan ibu kami mungkin teringat kepada beberapa anggota yang telah meninggalkan kita, sehingga berlinang air matanya ketika kami menghaturkan sungkem.

Kemudian acara dilanjutkan bersilaturahim ke sanak saudara di Sumber Wadung Banyuwangi maupun kepada mantan tetangga di Kalibaru.

Sampai H+1, kami sekeluarga berpindah posisi menuju ke Sepanjang, untuk bersilaturahmi dengan keluarga yang lain.

Menumpang mobil punya adik, sekalipun agak berdesakan, namun di perjalanan sangat menyenangkan.

Namun ketika memasuk Gempol jalan mulai merambat, dan tepat di bawah viaduct (jembatan KA), mobil ngadat.

Hampir 3 jam diperbaiki namun hasilnya kurang memuaskan, pedal gas harus ditekan kencang, apabila gas kecil mesin mati, padahal saat itu di sekitar Porong lumayan padat.

Stress juga, karena kalau mogok, bisa didamprat para pengguna mobil lainnya.

Alhamdulillah perjalanan pun sampai juga sekalipun harus memainkan pedal kopling ekstra.