Sunday, May 11, 2008

kitiran

Kemaren, kedatangan tamu 2 keponakan cewek dari Sepanjang yang lagi berlibur ke Leces.
Namanya tamu, sebagai tuan rumah maunya menjamu sebaik-baiknya.
Mau ngajak ke tempat hiburan, tentu orang kota yang rumahnya hanya setengah jam dari berbagai macam plaza dan mall di Surabaya tak akan tertarik dengan fasilitas yang ada di kota kecil macam Probolinggo.
Tapi jalan-jalan menikmati suasan malam minggu tetap harus dilaksanakan.
Dengan amat sangat terpaksa dipilih lokasi di Alun-alun.
Dengan pertimbangan, cari makan banyak macam dan ragamnya.
Cari tempat istirahat tak susah-susat amat.
Setelah kenyang menikmati menu di sekitar alun-alun, dilanjutkan dengan berjalan di lokasi dalam alun-alun yang sekarang sudah banyak berhiaskan lampu dan air mancur.
Tentu saja pengunjungnya banyak dan padat.
Langit diatas alun-alun berterbangan sesuatu yang berwarna merah biru berganti-ganti yang menyala.
Semakin lama semakin banyak saja.
Ternyata seorang penjual kitiran atau baling-baling bambu yang dipangkalnya dipasangi lampu seukuran led indicator dengan 2 buah batery pipih.
Hanya 5 ribu rupiah, sang kitiran bisa diterbangkan hampir 10 meter dengan menggunakan pelanting yang diberi karet penthil.
Sebuah karya inovatif, penggabungan perangkat sederhana, dengan teknologi modern yang menarik minat khususnya anak-anak.

0 comments: