Sunday, April 06, 2008

Little Accident


Seorang lelaki tambun dengan kaos oblong yang punggungnya penuh dengan lumuran darah menyambutku di depan ruang UGD dan langsung mengantarku ke meja perawatan.
Disitu mami tergolek pucat dengan tangan yang dingin, sementara noda darah diwajahnya dibersihkan oleh paramedis.
Sebuah luka di kening harus dijahit 3, satu luka di sebelahnya tak bisa dijahit karena lukanya membentuk huruf V.
Kacamata yang selama ini membantu mami untuk melihat jauh, hancur dan engsel kanannya melukai samping mata kanan.
Beruntung tak sampai melukai mata.
Sementara kaki dan lengan kanan penuh dengan luka gores yang mengoyak baju dan sebagian celananya.
Alhamdulillah kecelakaan ringan yang terjadi kala mami sendirian pulang lembur di kantor untuk mempersiapkan bahan Rapat keesokan harinya, tak terlampau parah.
Sekalipun demikian, tadi ketika beberapa anak remaja yang menemuiku di lapangan volli sempat membuatku panik.
Mobil butut-ku kutancap tak mengindahkan gerutuan orang-orang sekomplek yang sedang ramai menyaksikan pertandingan eksebisi pertandingan volly ibu-2.
Beruntung dengan ditengahi petugas Polsek dan Satpam perusahaan yang kebetulan tetangga sendiri, semuanya bisa diselesaikan dengan kekeluargaan, meskipun dalam kejadian ini, mami menjadi korban keteledoran pengendara motor yang masih berusia 20-an tahun.
Yang penting kondisi mami bisa stabil dan data-data dari kantor serta laptop yang dibawa tadi bisa diamankan oleh teman-teman yang ada di sekolah taruna.
Terima kasih buat semuanya yang memberi pertolongan cepat sehingga mami dapat segera ditangani dengan baik dan tak terlalu banyak kehilangan darah.
Terutama kepada bapak tambun berkaus biru yang spontan membonceng mami ke UGD, tak tahu siapa namanya sekalipun mungkin beliau harus mengorbankan kaos-nya karena penuh dengan lumuran darah.

Sebuah kisah tercecer bulan lalu yang belum sempat diposting.
Alhamdulillah mami sekarang sudah sehat dan bisa bertugas dengan baik, meskipun sekarang aku harus antar jemput kekantornya.

0 comments: