Monday, September 10, 2007

Si bungsu terserang juga


Setelah Rafi berangsur-angsur sembuh dan bercak-bercak disekujur tubuhnya mulai mengering.
Dan seminggu kemudian, giliran si bungsu terserang demam.
Padahal saat kakaknya terkena cacar, sudah diisolir, pakaian pun harus direndam air panas sebelum dicuci.
Perlengkapan mandi hanya untuk si sakit. Tapi akhirnya terkena juga.
Sialnya saat demam tinggi kita lagi takziah di Trenggalek. Berkunjung kerumah keluarga paman yang meninggal.
Sempat diantar oleh tuan rumah ke DKT. Lho dokternya kok tentara sih..? gumam si kecil.
Maklum, pak dokter yang bertugas di fasilitas kesehatan milik instansi militer ini masih menggunakan baju doreng khas tentara.
Jadi selama di perjalanan, suhu badan terus di kontrol, dan sehari kemudian bercak-2 mirip sang kakak mulai bermunculan di sekujur tubuhnya.
Sepertinya, populasinya lebih banyak dari kakak.
Dan masih untung lagi, sisa obat dan salep masih tersimpan rapi.
Tinggal nambah sedikit untuk stok seminggu, si kecil yang ternyata sangat doyan minum obat ini cepat pulih kembali kondisinya.
Hanya saja beda dengan sang kakak, dia tak mau disuruh istirahat.
Sekalipun badannya masih demam, tapi tingkahnya tak mau surut.
Dari bersepeda, berlarian kesana kemari dan segala macam permainan tak mau dikekang.
3 hari kemudian sempat demam lagi, namum alhamdulillah bisa diatasi.
Sekalipun sekarang agak malu-malu, karena bercak diwajah masih membekas.
Hampir seluruhnya sudah mulai mengering.
Mudah-2 an harapan dari teman-2 lain bahwa kalau sudah terkena cacar, biasanya menjadi kebal pada virus satu ini bisa menjadi nyata.

0 comments: