Thursday, August 30, 2007

Cacar


Teringat ketika dahulu masih kelas 2 SD, vaksinasi cacar diberikan oleh sang mantri di halaman sekolah, dengan beberapa perlengkapan yang masih diingat jarum suntik dan lilin yang menyala entah untuk apa, mungkin untuk membunuh bakteri yang tersisa di jarum suntik.
Sebelum tahun 90-an rasanya wabah cacar tak pernah ada lagi, mungkin program nya sukses sehingga sang virus tak mampu menimbulkan wabah.
3 tahun yang lalu, si sulung pernah terkena cacar di sekujur tubuhnya. Kali ini si tengah Rafi yang masih duduk di bangku kelas 3 SD harus istirahat total hampir 1 minggu sejak 18 Agustus kemaren, mungkin tertular teman sekelasnya yang kebetulan cukup banyak yang terkena.
Awalnya cuma demam semalam, esok pagi menjelang berangkat sekolah ada bercak merah di beberapa bagian tubuh.
Perawat yang kami datangi langsung memberi antibiotik, salep untuk cacar yang pecah, caladine cair penghilang gatal & parasetamol kalau suhu tubuh meninggi.
Alhamdulillah setelah 5 hari, tak timbul bercak baru. Sedangkan yang lama sudah mulai mengering. Berkat obat-obatan yang tepat plus saran tetangga untuk memberikan air kelapa muda yang masih segar dan baru.
Sehingga sejak senin kemaren, Rafi sudah masuk kelas lagi. Namun dampaknya seminggu tidak sekolah jadwal ulangan harian susulan silih berganti.
Belum lagi beberapa tugas PR yang masih harus dikerjakan meskipun agak terlambat.
Katanya kalau sudah pernah terjangkit si wabah yang diakibatkan oleh virus varizela zoster ini, Insya Allah tubuhnya akan lebih kebal terhadap serangan.
Mudah-mudah kekuatan dan kesehatan selalu menaungi seluruh isi keluarga kami.

2 comments:

Cempluk Story said...

saya pun juga pernah kena mas si cacar ini, katanya klo dah kena berarti akan bebas dari serangan cacar lagi.semoga kesehatan menaungi mas dan keluarga..amin

-MARHABAN YA RAMADHAN-

Anonymous said...

semoga lekas pulih yak. konon "lebih baik" kena semasa kecil, krn bekas lukanya lebih mudah hilang..