Tuesday, March 06, 2007

Beli koran untuk baca iklan.


Mungkin orang yang susah-susah beli sebendel koran dengan harga 2500, sedikit kecewa, jengkel, marah atau apapun perasaannya, kala tahu koran yang dibelinya cuma berisi beberapa kalimat, sekalipun itu merupakan undangan.
Ketika melihat Jawa Pos edisi Senin, 5 Maret 2007. Halaman 2 dan 3 yang biasanya dipadati dengan berita-2 politik hangat kadang memanas, kini yang ada hanya 2 halaman putih bersih dan bertuliskan "We cordially Invite you to join", serta tulisan pengundangnya di halaman satunya.
Kalau mereka yang berlangganan sudah menjadi resiko, sedangkan para pembeli eceran bisa jadi menyumpah-nyumpah karena kehilangan berita yang diharapkan, dan esok kalau mau beli akan lihat dulu apakah koran yang akan dibelinya masih dipenuhi dengan lembaran kosong yang mungkin tak diminatinya.
Toh undangan itu ditujukan buat mereka yang duitnya tak terpakai di dalam almari kamar, atau deposito yang jatuh tempo sudah sangat banyak, atau juga tabungannya sudah tak muat ditulis pada buku karena angka desimalnya sudah tak tercukupi.
Tentu orang membeli koran ingin mendapat berita, tak hanya iklan.
Masih teringat ada seorang teman ketika dinas di Jakarta, setiap hari beli Pos Kota untuk mendapat iklan mobil bekas, karena memang job sampingannya jual & beli kendaraan.
Yang pasti orang beli koran untuk dapat banyak informasi, bukan cuma sebuah undangan.
Pembeli butuh informasi, penerbit butuh pendapatan, mana yang diutamakan.
Harapannya tentu informasi tersampaikan, dan si empunya koran tak banyak dirugikan.
Atau mungkin harga koran bisa tambah turun apabila iklan semakin banyak.

4 comments:

Unknown said...

mas dhany, aku juga baru liat gambarnya di blognya mas anang... hehe, iya, sih.. kalo dilihat dari segi pembeli emang rugi buat pembeli. tapi menguntungkan buat si penerbit, karena hemat tinta :p

Anonymous said...

Betul mas Dhany, bisa dimengerti.. tapi kalo iklan aja kayanya masih bisa ditolerir, yang ngeselin tuh kalo ada launching perusahaan plus ucapan2 selamat gitu... termasuk pengumuman perolehan iso dll :) Btw, biaya iklan 1 page penuh kalo ga salah ga murah juga, bisa Rp 500jt an.

endik said...

ya yang sabar pakdhe dhany... mungkin itu penerbit ora sengojo... sedayanipun ditampi kanthi lembah manah...
pun niku ndang diunjuk kopine... ndak dirubung laler... :D

Anang said...

tak linkback pakdhe artikel sampeyan..