Friday, November 10, 2006

Mudik ke Kalibaru


Lebaran tahun ini dapat jatah liburan 9 hari, mulai 21 s/d 29 Oktober dan seperti biasa, hari libur yang cukup mepet harus dibagi 2, yaitu ke Keluarga Banyuwangi dan Keluarga Sepanjang.
Untuk tahun ini, saat shalat Ied giliran di Banyuwangi, setelah 2 tahun berturut-turut selalu sholat Ied di Sepanjang. Maklum tahun kemaren adalah untuk pertama kalinyalebaran tanpa kehadiran Ayah tercinta.
Sabtu pagi, anak-anak sudah siap berkemas-kemas, padahal perjalanan kali ini tidak menggunakan mobil sendiri alias numpang mobilnya adik Wiwit yang kerja di Surabaya, sehingga harapannya bisa ngirit ongkos BBM.


Berhubung numpang, maka jam pemberangkatan harus menyesuaikan dengan yang punya kendaraan. Dan sesuai informasi baru berangkat dari Surabaya jam 2 siang. Jadi masuk Leces paling-paling jam 5 sore alias menjelang saat buka puasa.
Ternyata, jam setengah lima sudah tiba, karena perjalanan kali ini lancar, tanpa hambatan di lokasi semburan lumpur lapindo.
Sehingga jam 5 langsung cabut menuju Banyuwangi, dengan rute Leces - Klakah - Wonorejo - Jatiroto - Tanggul - Jember - Mrawan - Kalibaru.
Saat adzan maghrib tiba kita belum sampai di Wonorejo, sehingga berhenti dulu di SPBU untuk sholat maghrib dan mengisi perut dengan takjil makanan ringan.
Ternyata saat itu diperoleh kabar, kalau ibunda sedang ada di rumahnya Evi di Jember. Sehingga harus transit dulu ke Jember, daripada langsung ke Kalibaru toh disana cuman ada dik Rawit dan budhe.
Sampai rumah Evi di Taman Kampus, perut keronconngan tak terhingga, sialnya yang punya rumah bukan golongan yang hobi praktek Allez Cuizine alias suka masak, sehingga meja makan hanya tersedia nasi putih. Terpaksa deh sang tuan rumah keluar untuk mencarikan lauk pauk buat teman buka puasa dan saur nantinya.
Jam 11 malem baru tertidur akan tetapi jam 2 sudah dibangunkan iktikaf, sialnya masjid terdekat dalam proses renovasi, sehingga tidak tanggung-tanggung iktikafnya di Masjid Agung Jember dengan ditemani Wiwit dan istrinya Ayu.
Minggu 22 Oktober pagi kita berombongan menuju Kalibaru, daerah yang dulunya sejuk karena terletak di ketinggian 400 m dpl, di lereng pegunungan Kumitir atau yang lebih dikenal dengan nama puncak Mrawan.
Akan tetapi siang itu disana cukup panas terik menyengat, ternyata kemarau panjang yang melanda negeri ini menjadikan perubahan iklim yang cukup radikal.
Namun ditempat ini, udaranya masih sangat bersih dari polusi, bising pun hanya dari kendaraan yang lewat di jalan raya. Airnyapun masih sangat sejuk tiada tandingannya.

0 comments: